The Lyrics You Won’t Tell
Setiap manusia itu unik, beberapa diantaranya banyak merekam kejadian lewat perangkat—sisanya lewat keenam indra yang mereka punya. Ada pula yang terpatri di otak cukup lama—cukup lama untuk bisa dianggap kejadian semata. Ada juga yang menetap lama di perasaan, meski udah gak inget lagi kejadian pastinya seperti apa—tapi rasanya masih sama.
Gue pribadi punya kebiasaan memberi lagu di setiap kejadian yang terjadi di hidup gue, pun juga sebaliknya—beberapa lagu bisa mengingatkan pada kejadian yang buat gue bergumam, ‘eh gue banget nih.’ Kalian juga gitu gak?
Setiap lagu juga sebenarnya lahir dari banyak pengalaman yang ingin disuarakan, ingin mencari rumah mana yang memiliki pengalaman serupa. Bisa juga lahir dari pengamatan, sindiran, dan keluhan. Banyak sumbernya, banyak juga yang sudah bertemu rumahnya masing-masing.
Tapi, apa pernah menghindari beberapa lagu hanya karena gak mau ngerasain pengalaman gak enak lagi untuk kesekian kalinya?
Kalo pernah, selamat—kita berhasil temenan karena satu kesamaan.
Gue udah lama gak nengokin playlist gue, berhubung semua lagu dihamburkan ke playlist manapun asalkan bisa di-download—karena gue selalu dengerin satu lagu diulang berkali-kali sampe hafal di luar kepala. Jadi ketika gue punya waktu (wow sibuk banget kayaknya) untuk nengokin playlist yang gue buat beberapa tahun lalu, banyak kejadian yang mendobrak pintu ingatan di otak gue untuk masuk dan kembali diingat.
Semua playlist gue, menyedihkan.
Karena seperti manusia pada umumnya, gak banyak yang bisa diceritain ketika lo lagi benar-benar sedih. Cuma mau sedih, itu aja. Sambil menerka-nerka ribuan kemungkinan mengapa hal itu terjadi dan sampai kapan gue begini. Dan ketika gue sedih, gue cuma mau bersuara tapi gak berucap. Dalam hal ini gue maunya cuma dengerin lagu yang relate dengan kondisi gue saat itu, tanpa harus cerita ke orang tentang apa yang gue sedang alami.
Malam ini gue dengerin lagi beberapa lagu di playlist gue, ada yang cuma liat judulnya aja gue bisa inget kapan lagu itu jadi national anthem gue. Gue bisa inget betapa serunya drama gue setiap dengerin lagu itu, cuma bisa nyanyi-nyanyi di dalam hati doang.
Lucu ya, sebenernya mungkin para songwriter dan singer ini gak ada bayangan bahwa setiap lagu yang mereka buat bisa punya tempatnya sendiri ke setiap orang yang mendengarkan. Bisa membuat ceritanya sendiri, membuat awal dan akhirnya sendiri.
No comments: