Oma dan Ingatan
Oma dan Ingatan
Aku mengingat Oma di setiap kanal Youtube masak-masak yang 'ku tonton, dia seperti menghampiriku dan berkata, “kok bisa sih orang masak banyak ngomong? kan ludahnya muncrat kemana-mana.”
Atau di beberapa video lainnya dengan chef perempuan, “kok bisa sih perempuan masak rambutnya digerai? kan rambutnya bisa aja rontok, terus gak gerah apa?”
Oma juga hadir di setiap kosongnya perutku di perjalanan, saat aku mengunyah camilanku sesuka hati, “jangan makan tumpah-tumpah! susah beresinnya nanti bersemut!”
Oma kadang hadir di setiap hal memalukan yang aku temui dalam hidup, mengingat bagaimana dia harus ke kamar mandi hanya untuk menertawai dirinya sendiri, akan sebuah pulpen yang ia cari ke seluruh penjuru rumah—ternyata ada di atas kuping kanannya. aku dan mama tertawa hebat.
Oma hadir di setiap sesi potong rambutku, kian tahun kian pendek. seperti suaranya yang lantang berkata, “potong pendek ya? oma gerah liat rambut kamu.”
Sekarang jangan mengomeliku lagi ya, ma. Aku sudah potong rambut cepak.
Aku mengenang Oma dalam setiap omelan dan teriakannya yang membuat kuping pengang, di setiap kali aku bercermin dan memandang betapa luasnya dahi yang kupunya. Oma cuma mewariskan watak galak dan dahinya yang jenong.
Tapi Oma pasti hadir di setiap susah dan senangku, di malam-malam aku terisak tangis hebat—Oma hadir menemaniku di sisinya, tidak memeluk apalagi sekedar merangkul. Oma hanya hadir menemaniku menangis, itu saja. Cukup.
Aku hanya membayangkan Oma melihatku seperti melihat dirinya yang ditinggal Opa tempo lalu.
Ia seringkali mampir ke mimpi, menyimpan senyum dengan giginya yang lebar. Datang bersisian dengan Opa di hari pemakamanku, tersenyum dan membuka pelukan selebar mungkin. Lalu aku dihampiri Malaikat Pencabut Nyawa, diminta untuk berkeliling sambil berdiskusi dengannya—meninggalkan pelukan Oma yang terbuka.
Ia hadir di bayang-bayang semu tidak berkesudahan, meski Oma sebenarnya tidak pernah hadir dalam perjalanan hidupku yang tidak seberapa—Ia tidak pernah nyata.
Bandung,
26 Desember 2020.
No comments: