ego is human-being.

October 31, 2020

 


—egois,

Ada satu kalimat yang entah kenapa selalu menghantui gue beberapa tahun terakhir, bunyinya begini: “semua orang tuh egois, tapi beberapa diantaranya pinter meletakkan egoisme itu tanpa harus terlihat diluar porsinya.”


Gue bingung kenapa gue bisa melontarkan kalimat itu, tapi cuma kalimat itu yang jadi kunci banyaknya pemakluman gue ke orang lain—kecuali ke diri sendiri. Gue memaklumi bahwasanya ada temen gue yang punya pacar dan curhat ke gue kalo pacarnya selingkuh tapi dia masih mau mempertahankan hubungan mereka, ada temen gue yang curhat dia gak nyaman di rumah karena berbagai aspek, ada sepupu gue yang curhat tentang om-tante gue. Gue memaklumi cerita mereka karena gue tau hal itu lahir dari sudut pandang dan sedikit egoismenya mereka.


Karena kalimat itu, gue ngerasa setiap keputusan yang gue mau buat atau yang mau gue ambil, ada andil egoisme gue dan menurut gue itu gak baik. Padahal beberapa orang melihatnya fine-fine aja. Gue gak tau kenapa hal ini bisa terjadi, tapi gue tau hal ini ternyata menghambat seluruh aspek dalam hidup gue. Dan seringkali mengganggu proses gue menentuka pola tujuan hidup.


Ada banyak egoisme yang gue persilahkan masuk dan menetap di hidup gue, terlepas dari faktor diri sendiri atau orang lain, keduanya tetap punya andil besar untuk pola pikir gue sampai sekarang. Beberapa kejadian yang ‘meledak’ lahir dari ego-ego yang gue simpan dengan rapi di folder kehidupan gue dan diantaranya hadir lalu berdesakan memenuhi folder itu.


Sampai akhirnya, ya meledak menghancurkan ego lainnya.


Gue kembali tata ulang.

meledak lagi.

Tata ulang.

Terus meledak lagi.


Di suatu hari nanti, gue bahkan gak tau akan ada di titik mana gue bisa mempersilahkan semua orang meledakkan egonya ke gue, vice versa. Dan hal itu cukup menakutkan buat gue, yang bahkan untuk besok mau ngapain aja masih banyak pertimbangan.


Gue harap bentuk ketakutan gue akan egoisme masing-masing manusia ini bisa lebih diminimalisir, ya maksudnya pasti paham lah beberapa keadaan emg harus begitu adanya. It is what it is.

No comments:

Powered by Blogger.